1 Yakub tinggal di Kanaan, di mana bapaknya dulu menetap. 2 Inilah riwayat keturunan Yakub.
5 Mereka semakin membenci Yusuf ketika dia menceritakan mimpinya kepada mereka. 6 Yusuf berkata kepada mereka, “Dengarkanlah, aku ingin menceritakan mimpiku. 7 Dalam mimpiku, kita sedang bekerja bersama-sama mengikat gandum di ladang. Tiba-tiba ikatan gandumku berdiri, dan ikatan-ikatan gandum kalian mengelilingi dan sujud kepada ikatan gandumku.”
8 Jawab kakak-kakaknya, “Jadi kamu pikir kamu akan memerintah dan berkuasa atas kami?!” Maka mereka semakin membenci Yusuf karena mimpi dan perkataannya itu.
9 Kemudian Yusuf bermimpi lagi, dan menceritakan kepada kakak-kakaknya, “Aku bermimpi lagi, dalam mimpiku itu aku melihat matahari, bulan dan sebelas bintang sujud kepadaku.”
10 Ketika Yusuf menceritakan mimpinya kepada bapaknya, dia ditegur, “Mimpi apa lagi yang kamu mimpikan ini?! Kamu pikir aku, ibumu, dan saudara-saudaramu akan datang sujud kepadamu?!” 11 Maka kakak-kakaknya semakin iri kepada Yusuf, tetapi Yakub merenungkan perkataan dan maksud dari mimpi itu.
12 Pada suatu hari ketika kakak-kakak Yusuf sedang menggembalakan kawanan kambing domba di Sikhem, 13 Yakub berkata kepada Yusuf, “Pergilah ke Sikhem. Kakak-kakakmu sedang menggembalakan kawanan kambing domba di sana.”
14 Lanjut Yakub, “Pergilah ke sana, dan lihatlah bagaimana keadaan kakak-kakakmu beserta kawanan kambing domba kita, lalu kembalilah dan laporkan kepada ayah.” Maka Yakub melepaskan Yusuf pergi meninggalkan Lembah Hebron.
16 Jawab Yusuf, “Saya sedang mencari kakak-kakak saya yang sedang menggembalakan ternak. Apakah kamu melihat mereka dan tahu ke mana mereka pergi?”
17 Jawab orang itu, “Mereka sudah pergi. Saya mendengar mereka berkata satu sama yang lain, ‘Mari kita pergi ke Dotan.’ ” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya dan menemukan mereka di Dotan.
18 Ketika kakak-kakaknya melihat Yusuf dari jauh, mereka bersepakat untuk membunuhnya. 19 Mereka saling berkata, “Lihat, si tukang mimpi datang! 20 Ayo, kita bunuh saja dia, dan mayatnya kita buang ke dalam sumur kosong. Nanti kita katakan saja bahwa dia diterkam dan dimakan binatang buas. Kita akan lihat apa yang akan terjadi dengan mimpinya itu!”
21-22 Ketika Ruben mendengar hal ini, dia berkata, “Janganlah kita bunuh dia.” Ruben berniat untuk menyelamatkan Yusuf dari mereka dan membawa dia pulang ke bapak mereka. Lanjut Ruben, “Janganlah menumpahkan darah. Buang saja dia ke dalam sumur kosong yang ada di padang belantara ini, tetapi tidak usah menyakitinya.”
23 Maka ketika Yusuf sampai kepada kakak-kakaknya, dengan kasar mereka langsung melepaskan jubah Yusuf yang berwarna-warni itu, 24 kemudian membuang Yusuf ke dalam sumur yang kosong. 25 Sesudah itu mereka duduk untuk makan. Kemudian mereka melihat di kejauhan rombongan pedagang orang Ismael yang datang dari daerah Gilead menuju Mesir. Mereka membawa tiga jenis wangi-wangian dari getah pohon† tiga jenis wangi-wangian … Ketiga jenis wangi-wangian ini tidak ada di Indonesia. Dalam Bahasa Inggris adalah aromatic gum (getah dari tanaman rockwood), balm (getah dari pohon mastic), dan myrrh (mur). di punggung unta-unta.
26 Lalu Yehuda berkata kepada saudara-saudaranya, “Apa untung membunuh dan menyembunyikan mayatnya? 27 Bagaimana kalau kita menjualnya kepada pedagang-pedagang itu? Dengan demikian kita tidak membunuhnya, karena dia saudara kita dan satu ayah dengan kita.” Saudara-saudaranya pun setuju. 28 Maka pada waktu pedagang-pedagang Midian yang adalah orang Ismael itu lewat, mereka mengeluarkan Yusuf dari sumur dan menjualnya kepada pedagang-pedagang itu seharga dua puluh keping perak. Lalu pedagang-pedagang itu membawa Yusuf ke Mesir.
29 Ketika Ruben kembali ke sumur dan melihat bahwa Yusuf sudah tidak ada, dia merobek pakaiannya karena sangat menyesal. 30 Lalu dia kembali kepada saudara-saudaranya dan berkata, “Anak itu sudah tidak ada dalam sumur! Apa yang harus aku lakukan?!”
31 Lalu mereka membunuh seekor kambing dan mencelupkan jubah Yusuf ke dalam darah kambing itu. 32 Mereka membawa jubah itu kepada bapak mereka dan berkata, “Kami menemukan ini. Periksalah apakah jubah ini milik anakmu?”
33 Yakub mengenali jubah itu dan berkata, “Benar, ini adalah jubah anakku Yusuf. Pasti binatang buas sudah mencabik-cabiknya sampai mati dan memakannya.” 34 Lalu Yakub merobek-robek pakaiannya karena sedih dan mengikat kain karung pada pinggangnya. Dia berkabung untuk anaknya selama berhari-hari. 35 Semua anak Yakub yang lain, baik yang perempuan maupun yang laki-laki berusaha menghibur bapak mereka, tetapi dia tidak mau dihibur. Katanya kepada mereka, “Biarlah aku berduka sampai hari aku masuk Syeol!”[c] Yakub pun terus bersedih atas kematian Yusuf, anaknya.
36 Sementara itu, di Mesir, para pedagang Midian sudah menjual Yusuf kepada seorang komandan pengawal raja bernama Potifar.
<- Kejadian 36Kejadian 38 ->-
a Yakub Secara harfiah di ayat ini teks sumber menyebut nama Israel. (Kel. 32:28) Mulai pasal ini, teks bahasa sumber sering menyebut kedua namanya bergantian. TSI biasanya menggunakan nama Yakub untuk dia sendiri, sedangkan nama Israel digunakan untuk bangsa keturunannya.
b tiga jenis wangi-wangian … Ketiga jenis wangi-wangian ini tidak ada di Indonesia. Dalam Bahasa Inggris adalah aromatic gum (getah dari tanaman rockwood), balm (getah dari pohon mastic), dan myrrh (mur).
c Syeol Di zaman PL, orang Israel membayangkan Syeol sebagai tempat penampungan jiwa orang mati. Tempat itu gelap dan tidak ada sukacita. Dianggap berada di bawah bumi dan jauh dari surga. Kadang-kadang dalam puisi PL, pintu Syeol disebut terletak di dasar laut yang paling dalam. Jadi Syeol tidak identik dengan firdaus, surga, ataupun neraka. Kata Syeol sering diterjemahkan dengan cara yang lebih umum sebagai ‘kematian’ atau ‘liang kubur’. Pada zaman kitab ini ditulis, TUHAN belum memberitahukan tentang kehidupan para nenek moyang sesudah meninggal dunia seperti yang diajarkan Yesus di Mat. 22:32, Mrk. 12:27, dan Luk. 20:38.